Barisan dan Deret SMP (Bagian 1: Materi)
Mata Pelajaran Matematika Kelas IX / Semester 1 SMP
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan sikap
logis, kritis, analitik dan kreatif, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari, yang merupakan pencerminan sikap positif dalam
bermatematika
2.2 Memiliki rasa
ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa
percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman
belajar
3.10 Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat prediksi
4.4 Mengenal pola bilangan, barisan, deret,
dan semacam, dan memperumumnya; menggunakan untuk menyelesaikan masalah nyata
serta menemukan masalah baru
1.1.1. Tekun dalam mempelajari
Pola, Barisan dan Deret sebagai cermin menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1.2. Jujur dalam menyelesaikan tugas Pola, Barisan dan
Deret sebagai cermin menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.1.1. Aktif dalam kerja
kelompok (gotong royong)
2.1 2. Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah
matematika
2.2.1. Suka bertanya kepada guru atau teman lain selama
proses pembelajaran (rasa ingintahu)
2.2.2. Menyampaikan
hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan rasa percaya diri
3.10.1 Menjelaskan pengertian pola
barisan
3.10.2 Menentukan
pola barisan
4.4.1 Mengenal
barisan dan deret aritmetika
4.4.2 Mengenal
barisan dan deret geometri
4.4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika
4.4.4 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan barisan dan deret geometri
................................................................................................................................................................................
Peta Konsep
A. Pola Bilangan
Barisan
bilangan Real adalah susunan atau deretan bilangan yang diurutkan menurut
aturan tertentu yang dapat berupa rumus, bentuk aljabar dan bentuk persamaan..
Contoh
: 4, 8, 12,... disebut barisan builangan genap.
1,4,9,16,...
disebut bilangan persegi.
Setiap bilangan yang
membentuk satu barisan dinamakan suku
B. Barisan dan Deret
a) Pengertian Barisan
Barisan adalah rangkaian
bilangan yang disusun menurut aturan atau pola tertentu.
Bentuk umum:
U1,
U2,
U3,
...Un
Keterangan:
U1 = suku
pertama
U2
= suku kedua
U3
= suku ketiga
Un
= suku ke-n
b) Pengertian Deret
Deret adalah penjumlahan
suku-suku suatu barisan bilangan
Bentuk umum:
Sn
= U1 + U2 + U3 + ... + Un
Keterangan:
Sn = jumlah suku
ke-n
Barisan dan Deret terbagi menjadi 2 yaitu Aritmatika dan Geometri
i) Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku-sukunya beruru-tan dan mempunyai selisih (beda) yang tetap (konstan)
.
Bentuk umum:
U1, U2, U3, ...Un
a,
a+b,a+2b,...,a+(n-1)b
Pada barisan aritmatika terdapat beberapa rumus sebagai berikut:
a) Rumus beda (b)
b = Un - Un-1
b = U2 - U1 = U3 - U2
b) Rumus mencari suku
ke-n
Un = a+ (n-1) b
U1 = a = suku pertama/suku awal
U2
= a + b
U3
= a + 2b
U4
= a + 3b
c) Suku tengah barisan aritmatika
Suku tengah dari barisan
aritmatika terjadio jika banyaknya suku ganjil, dirumuskan :
Bentuk umum:
Ut = ½ ( a + Un )
Contoh
Tentukan beda
dari barisan aritmatika berikut :
a. 1,3,5,7,,9... b.
16,14,12,10,... Tentukan suku ke-10
Jawab :
a. b
= U2 - U1 = 3 – 1 =
2.
b. b = U2 - U1 = 14 - 16 = -2
Suku ke -10 adalah
Un
= a+ (n-1) b
U10 = 16 + (10-1)(-2)
U10 = 16 + (-18) = -2
maka suku ke-10 bilangan tersebut adalah -2
Deret aritmatika adalah jumlah nilai dari barisan aritmatika
Bentuk
umum:
U1 + U2 + U3 + ... + Un
a + (a+b) + (a+2b) +... +
(a+(n-1)b)
Rumus
mencari jumlah n suku pertama
Sn = n/2 (a + Un) = n/2 [2a+(n-1)b]
Sn adalah jumlah n suku yang pertama
Contoh:
Tentukan jumlah 10 suku pertama 1,3,5,7,9,... adalah
Pembahasan
Perhatikan barisan dan aritmatika berikut 1+3+5+7+ 9+...
n= 10, a= 1 dan b= 3-1 =2
maka
Sn = n/2 [2a+(n-1)b]
Sn = 10/2 [2.1+(10-1)2]
Sn = 5 [2+18]
Sn = 5 . 20 = 100
maka jumlah 10 suku
pertama barisan 1,3,5,7,9,... adalah 100
ii) Barisan dan Deret Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang setiap suku – sukunya berurutan dan mempunyai pembanding / ratio yang tetap ( konstan ).
Bentuk
umum:
U1, U2, U3, ...Un
a, ar, ar^2, .., ar^(n-1)
Pada barisan aritmatika terdapat beberapa rumus sebagai
berikut:
a) Rumus rasio (r)
r = Un / Un-1 = U2 / U1 = U3 / U2
b) Rumus mencari suku
ke-n
Un = ar^(n-1)
U1 = a, U2 = ar, U3 = ar^2
Contoh:
Tentukan U10 dan rasionya pada
barisan geometri berikut 2, 6, 18, 54, ...
Pembahasan
Rasionya adalah
r = 6/2 = 3 atau
18/6 = 3 atau 54/18= 3
maka suku ke-10 adalah
Un = ar^(n-1)
U10 = 2. 3^(10-1)
U10 = 39.266
Deret Geometri
Bentuk
umum:
U1 + U2, + U3,
+ ... + Un
U1 + U1 .r + U1r2 + U1 r3 + ... +
U1 r(n – 1). Atau
a + a.r + a2 + ar3 + ... + ar(n –
1).
Rumus n jumlah suku
pertama deret geometri adalah :
Sn
= a jika
r < 1, r ≠ 1 atau
Sn = jika
r > 1, r ≠ 1
POLA BILANGAN
1. Pola Bilangan Ganjil
Perhatikan gambar berikut
Pada gambar 1 diatas,
Apakah antara persegi yang berwarna dengan persegi
yang tidak berwarna membentuk pola bilangan ganjil?Jelaskan!
Selanjutnya kita bandingkan jumlah bilangan- bilangan ganjil
terhadap luas persegi.
Perhatikanlah!
1 = 1 x 1 = 12
1 + 3 = 2 x 2 = 22
1 + 3 + 5 = 3 x 3 = 32
1 + 3 + 5 + 7 = 4 x 4 = 42
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 5 x 5 = 52
Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antara
hasil penjumlahan
bilangan- bilangan ganjil yang terurut dengan luas persegi panjang.
bilangan- bilangan ganjil yang terurut dengan luas persegi panjang.
Dapatkah kita simpulkan bahwa jumlah dari n
bilangan ganjil yang pertama adalah n2.
Contoh 1:
Tentukanlah jumlah dari 8 bilangan ganjil yang pertama!
Penyelesaian:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11+ 13 + 15 = 64 atau n2 = 82
= 64
2. Pola Bilangan Genap
Perhatikan gambar berikut
Selanjutnya kita bandingkan jumlah bilangan-
bilangan yang genap itu terhadap luas persegi panjang. Perhatikanlah pola
penjumlahan berikut!
2 = 2
2 + 4 = 6
2 + 4 + 6 = 12
2 + 4 + 6 + 8 = 20
2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42
Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antar
hasil penjumlahan bilangan- bilangan genap yang terurut dengan luas persegi
panjang?
Dapat kita simpulkan bahwa jumlah dari n
bilangan genap yang pertama adalah n(n + 1)
Contoh 2:
Tentukan jumlah dari 7 bilangan genap yang
pertama!
Penyelesaian:
Tujuh bilangan genap yang pertama adalah 2, 4, 6,
8, 10, 12, 14
Jumlah 7 bilangan genap yang pertama adalah = n
(n + 1) = 7 ( 7 + 1 ) = 56
3. Pola Bilangan Persegi
Perhatikan gambar berikut
Pada pola gambar diatas,tuliskan jumlah noktah
dari masing- masing pola. Coba kamu gambarkan pola bilangan apakah yang
ditunjukkan noktah pola ke-6?
Karena bilangan- bilangan 1, 4, 9, 16 berhubungan
dengan persegi, maka bilangan itu dinamakan pola bilangan persegi.
Pola bilangan ke-n dari bilangan persegi adalah n2
Contoh 3
Hitunglah jumlah titik pola ke-10 dari bilangan
persegi.
Penyelesaian:
Banyak titik pola ke-10 dari bilangan persegi
adalah n2 = 102
= 100
Perhatikan gambar berikut
Dalam sebuah akrobat para pemainnya mendominasikan keahliannya yaitu pemain atas berdiri pada pundak pemain dibawahnya, sehingga yang paling tinggi hanya satu orang.
Jika diperhatikan, berbentuk apakah susunan pemain akrobat itu?
Bila banyaknya orang pada tingkat ke-2 dan ke-3?
Pola bilangan segitiga diambil dari salah satu barisan bilangan pada segitiga pascal.
Bila kita gambar menggunakan noktah-noktah, akan
memiliki pola seperti pada gambar 4 tersebut.
Tuliskan banyaknya noktah-noktah pada pola diatas. Berapakah banyaknya noktah pada pola ke-6, ke-7, ke-8, dan seterusnya.
Pola
barisan diatas1, 3, 6, 10,....karena bentuknya seperti segitiga, maka pola
bilangan itu disebut pola bilangan
segitiga.
5. Pola Bilangan Persegi Panjang
Perhatikan gambar berikut
Pada setiap perpisahan sekolah, setiap anak
dimintai foto untuk dipajang pada sebuah bingkai yang berbentuk persegi. Setiap
satu tahun sekali ada pergantian foto disusun membentuk suatu pola bilangan.
Jumlah foto pada bingkai pertama ada 2, bingkai kedua 6, bingkai ketiga ada 20,
dan seterusnya. Jadi, jumlah foto yang dipasang pada bingkai persegi akan
membentuk pola bilangan persegi.
Tentukanlah banyaknya noktah-noktah pada
masing-masing pola diatas.berapakah banyaknya noktah pada pola ke 6? Pola
bilangan diatas adalah 2, 6, 9, 20,...karena bentuknya seperti persegi panjang,
maka pola bilangan itu dinamakan pola
bilangan persegi panjang.
Blaise Pascal (1632-1662) adalah Matematikawan dari Prancis.
Ia menyusun pola bilangan
yang sangat unik, yaitu segitiga pascal. Untuk lebih memahami pola bilangan
segitiga pascal, perhatikanlah gambar berikut:
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
Bilangan pada diagonal-diagonal segitiga pascal
dapat dilihat pada pascal, yaitu:
o
Diagonal
ke-1: 1, 1, 1, 1,.....
o
Diagonal
ke-2: 1, 2, 3, 4, 5,....
o
Diagonal
ke-3: 1, 3, 6, 10,...
o
Diagonal
ke-4: 1, 4, 10,...dan seterusnya
Dapatkah kamu melanjutkan sampai pola diagonal
ke-9? Bagaimana kamu mendapatkannya?
Pola jumlah baris ke-n pada segitiga pascal
adalah 2n-1
............................................................................................................................................
Daftar Pustaka
Subchan, dkk. Matematika SMP/Mts Kelas IX Semester 1. 2015. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud
terima kasih kak
BalasHapus